Ahad 26 Oct 2014 23:30 WIB

Mau Sukses Merantau, Ini Rahasianya

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
Perantau (ilustrasi)
Foto: Antara
Perantau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ibu kota merupakan salah satu sasaran para perantau "mengadu nasib". Berbekal niat yang sama, yakni ingin berada di kondisi yang lebih baik dari pada hari ini, para perantau bergerak dengan atau tanpa bekal dan sejumlah persiapan. Namun, bekal yang sama tak menjamin mereka meraih keberhasilan yang sama. Sebab yang membedakan mereka adalah kesungguhan hati untuk meraih perubahan yang baik itu.

"Kunci merantau adalah kesungguhan, man jada wa jada," kata penulis novel "Negeri Lima Menara" sekaligus salah satu pembicara seminar Panggung Inspirasi, A. fuadi, kepada ROL, Ahad (26/10). Ia menegaskan, merantau sangat penting sebagaimana pentingnya seorang Muslim mencontoh Rasulullah Saw. berhijrah.

Merantau, lanjut dia, tidak mesti ke kota besar. Masyarakat harus dipahamkan, bahwa merantau sejatinya ialahpindah ke tempat yang lebih baik untuk pulang kembali dan membawa hal baik untuk kampung halaman yang sempat ditinggalkan.

Maka, lanjut dia, tak ada yang salah dengan kegiatan merantau. Justru dengan begitu, seseorang dapat tahu apakah langkahnya keluar dari zona nyaman sudah benar atau salah. "Salah atau benar, harus dicoba," tuturnya. Ketidakpastian dalam merantau, lanjut dia, itulah nikmat yang unik dan nantinya akan menghebatkan pelakunya.

Hal tersebut logis.  Karena dengan merantau, kesempatan baru akan terbuka lebar. Diuraikannya, kesempatan tersebut misalnya mengenal wilayah lain, mengenal banyak orang serta segala kesempatan lain yang tidak pernah kita tahu kalau tidak melakukan rantau.

"Dengan niat yang bagus, berserah diri kepada Allah, tidak perlu takut, karena dari merantau kita akan mendapatkan yang lebih baik dari yang kita tinggalkan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement