REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Setelah 74 tahun dibangun, pelindung serangan udara milik Benito Mussolini kini di buka untuk publik. Terowongan itu menjadi pelindung bagi mantan diktator fasis ini dan keluarganya dari bom-bom yang berjatuhan selama perang.
Departemen kebudayaan Roma mengatakan situs di bawah vila dan kebun mewah Musolini itu akan mengingatkan pengunjung tentang sisi tergelap dalam sejarah Italia.
Musolini memerintah Italia dari 1922 hingga 1943. Ia bergabung dengan kubu Adolf Hitler pada Perang Dunia II dan mengeluarkan undang-undang ras. Akibatnya ribuan orang Yahudi dianiaya dengan adanya aturan tersebut.
Presiden organisasi non-profit Underground Rome Marco Placidi mengatakan, ia membangun tempat berlindung yang mengadaptasi gudang anggur. Terowongan ini lengkap dengan pintu anti-gas dan dibangun karena takut dengan bom sekutu.
''Jelas sangat merepotkan karena bunker itu terletak di taman, 100-150 meter dari tempat tinggal,'' kata dia.
Musolini memutuskan untuk membangun dua bunker lain. Bunker ketiga belum selesai dibangun saat ia ditangkap tahun 1943. Ia kemudian dibunuh oleh pasukan sekutu pada April 1945. Tubuhnya digantung agar dapat dilihat oleh masyarakat Milan.
Bunker ketiga yang belum selesai itu dibangun 6,5 meter di bawah tanah. Tempat ini dilindungi beton-beton bertulang. Departemen Kebudayaan mengatakan, jika sudah jadi, tempat itu akan menjadi tempat paling tahan serangan udara di Italia. Lebih istimewanya lagi, tempat teraman itu hanya diperuntukkan untuk satu keluarga, yaitu Benito Musolini.
''Dengan runtuhnya fasisme, bunker itu tidak pernah selesai. dan sekarang kita bisa melihatnya seperti kondisi paskapenangkapan Musolini,'' kata Placidi.
Bunker asli akan dibuka untuk umum akhir pekan ini, yaitu pada 31 Oktober. Bunker lainnya pernah dibuka tahun 2006. Namun, pembukaan itu tidak lama karena adanya masalah lingkungan. Keduanya akan dibuka pada tanggal yang sama.