REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Perawat yang protes terhadap perlakuan petugas kesehatan dalam menangani terduga Ebola, Kaci Hickox keluar dari karantina, Senin (27/10).
Hickox adalah petugas kesehatan yang baru pulang dari tugas di Sierra Leone Afrika Barat dan langsung dikarantina.
Gubernur New Jersey, Chris Christie mengumumkan Hickox telah dikeluarkan dari karantina. Juru bicara dari rumah sakit Universitas di Newark tempat Hickox dikarantina mengonfirmasi kepergiaannya pada pukul 1.00 siang waktu setempat.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest pada Senin mengkritisi pengurungannya. Earnest juga memuji keberanian Hickox dalam mengungkapkan kekurangan sistem penanganan Ebola di AS.
Beberapa waktu lalu, tulisan Hickox dimuat di sebuah surat kabar yang berisi kekecewaannya pada proses karantina terduga Ebola di AS sepulangnya dari negara wabah. Ia mengatakan karantina sangat menakutkan, tidak terorganisasi dan membuatnya merasa seperti seorang kriminal.
''Saya merasa hak asasi dasar saya telah diganggu,'' kata dia pada CNN, Sabtu lalu. Ia ditahan di bandara untuk wawancara berjam-jam tanpa dilayani dengan layak. Ia juga bersikeras tidak mengalami gejala wabah Ebola seperti demam.
''Pelayanan dan komitmennya terhadap hal ini harus dihargai, dan saya rasanya kita tidak akan mengurungnya di tenda untuk dua atau tiga hari lagi,'' kata Earnest dikutip AFP.
Christie dan departemen kesehatan New Jersey telah memastikan Hickox bebas dari gejala virus setelah melakukan tes.