REPUBLIKA.CO.ID, SMILE -- Lebih dari 100 tentara Ukraina, yang dikepung hampir dua pekan di pos pemeriksaan mereka di dekat Lugansk, diizinkan mundur setelah disetujui pemberontak, kata pemimpin pemberontak, Selasa (28/10).
"Kami memberikan ultimatum. Ada tawaran mereka tidak dapat tolak. Mereka pergi dengan sebagian kendaraan lapis baja, senjata dan truk Ural mereka," kata Vitaly Kiselyov, wakil menteri pertahanan Republik Rakyat Donetsk, kepada AFP.
"Kami mengawal mereka ke satu pos pemeriksaan Ukraina lainnya," kata Kiselyov dan menambahkan ia senang bahwa komandan pasukan Ukraina itu memutuskan menghindari pertumpahan darah lebih jauh.
Pos pemeriksaan No.32 di Smile, sekitar 15 kilometer barat Lugansk dan dijaga oleh brigade paratroop ke-80 Ukraina,dikepung sejak 15 Oktober, kata gubernur daerah itu yang pro-Kiev.
Tempat itu adalah salah satu dari daerah rawan, tempat pertempuran berlangsung setelah pemberontak menandatangani satu gencatan senjata dengan Kiev pada 5 September. Banyak yang khawatir daerah itu akan menjadi pertumpahan darah yang sama degan di Ilovaisk, satu kota di daerah Donetsk di mana 108 tentara dan banyak petempur Ukraina tewas dalam satu kekalahan yang besar setelah dikepung Agustus.
Militer Ukraina mengklaim pos pemeriksaan itu menerima pasokan yang layak, tetapi pada Selasa juru bicara militer Andriy Lysenko mengatakan lebih dari 10 tentara tewas di Smile sejak September. Dua serdadu tewas Ahad petang dalam satu usaha untuk mengirim air kepada para prajurit.
"Kami sekarang sedang mengidentifikasi mayat-mayat dan mencari tentara yang hilang," kata Lysenko.
Kiselyov mengonfirmasikan jumlah korban tewas itu. "Pertempuran di Smile menewaskan 10 orang. Saya tidak tahu secara pasti berapa jumlah korban karena banyak mayat yang terbakar di dalam kendaraan-kendaraan lapis baja," katanya.
"Kami telah berunding dengan pihak Ukraina dua pekan lalu. Kami akhirnya mengizinkan empat kendaraan lapis baja dan tiga truk Ural untuk mengangkut tentara-tentara itu," kata Kiselyov dan menambahkan ia mengawal serdadu Ukraina itu ke satu pos pemeriksaan di mana mereka disambut oleh seorang perwira brigade mereka.
"Pertempuran seru terjadi dalam pekan pertama.Kami saling menembak pada pagi hari sampai petang dan kemudian melakukan perundingan sampai tengah malam," tambah pemimpin separatis itu.
"Saya menghormati komandan Ukraina itu karena mengambil keputusan ini," katanya, "Ia melindungi para prajuritnya. Mereka terkepung total."
Lebih dari tujuh pekan gencatan senjata, pemberontak kini bergerak memasuki pos pemeriksaan No.32 atas kemauan mereka sendiri, sementara beberapa kilometer truk truk mengangkut blok-blok beton dan satu derek menempatkan blok-blok itu di jalan sebagai batas garis depan baru.