Rabu 29 Oct 2014 20:58 WIB

BPBD: Luncuran Awan Panas Sinabung Masih Berpotensi Terjadi

  Gunung Sinabung kembali meluncurkan awan panas ketika terlihat di Desa Surbakti, Simpang Empat, Karo, Sumut, Jumat (17/10).  (Antara/Septianda Perdana)
Gunung Sinabung kembali meluncurkan awan panas ketika terlihat di Desa Surbakti, Simpang Empat, Karo, Sumut, Jumat (17/10). (Antara/Septianda Perdana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan luncuran awan panas Gunung Sinabung masih berpotensi terjadi, sesuai dengan keberadaan alat atau parameter kegempaan.

"Kita tidak tahu sampai kapan erupsi Gunung Sinabung akan berakhir, sebab Badan Geologi pun juga tidak bisa memprediksikan kapan Sinabung berhenti hingga kembali normal. Artinya semua parameter kegunungapian masih menunjukkan aktivitas yang tinggi, dan erupsi serta luncuran masih berpotensi terjadi," kata Sutopo di Jakarta, Rabu (29/10).

Sutopo mengatakan berdasarkan data sebelumnya pola luncuran awan sudah diketahui setelah adanya bukaan kawah ke arah Tenggara dan Selatan dengan radius 5 km, dan apabila terjadi hingga radius 3 km, masyarakat harus mengungsi.

Sedangkan data Ahad (26/10), aktivitas Gunung Sinabung masih terjadi guguran 98 kali dan 2 kali awan panas dari puncak dengan jarak luncur terjauh 3.500 m ke arah Selatan.

Sementara tinggi kolom abu awan panas mencapai 2.000 m, dan tercatat guguran lava dari dekat puncak (sisi barat) sejauh 700-1000m, dengan status yang masih tetap Siaga atau level tiga.

Terkait dengan jumlah pengungsi, Sutopo mengatakan hingga kini mencapai 3.284 jiwa atau 1.018 KK yang ditempatkan di 12 titik pengungsian.

Sedangkan untuk persediaan logistik masih mencukupi, dan BNPB telah menyerahkan bantuan sebesar Rp10,3 miliar kepada BPBD Kabupaten Karo untuk sewa lahan, sewa rumah dan jaminan hidup bagi pengungsi dari Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kutatonggal, Gamber, Berastepu dan Gurukinayan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement