Sabtu 01 Nov 2014 01:15 WIB

Epyardi Asda Mundur Dari Bursa Calon Ketua Umum PPP

Rep: mas alamil huda/ Red: Taufik Rachman
Bendera PPP
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Bendera PPP

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Politisi PPP Epyardi Asda menyatakan mundur dari kandidat calon ketua umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Jakarta. Padahal, Jumat (31/10) siang, Epyardi dengan lantang menyatakan kesiapannya untuk maju bersaing menuju kursi nomor satu di PPP.

Dia beralasan, situasi yang terjadi di internal partai berlambang Ka'bah itu membuatnya mengurungkan niat. Ia mengaku tidak bernafsu lagi untuk maju menjadi ketua umum.

"Melihat situasi (konflik) ini, saya tidak akan maju, saya tidak tega mengambil (posisi ketua umum)," kata di arena pelaksanaan Muktamar VIII PPP di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (31/10) malam.

Dia mengatakan, siapapun yang akan menjadi ketua umum PPP dalam muktamar Jakarta ini bisa merangkul kubu-kubu yang berseteru. Ia meminta semua pihak tidak menampilkan ego pribadi. Sehingga, semua pihak bisa duduk bersama membicarakan masa depan partai yang lahir sejak era orde Baru tersebut.

Epyardi membantah, sikap mengundurkan diri ini terkait dengan ancaman dari pihak-pihak tertentu. Dia memastikan, mundurnya dari pencalonan ketua umum murni berasal dari dirinya sendiri. Epyardi sebelumnya mengaku diancam akan di-PAW (pengganti antar waktu) jika mengikuti muktamar di Jakarta.

Sebelumnya, Jumat (31/10) siang, Epyardi masih berapi-api untuk maju sebagai calon ketua umum PPP periode selanjutnya. Dia mengaku siap bersaing dengan beberapa nama digadang-gadang akan maju menjadi calon ketua umum. Di antaranya Djan Faridz, Ahmad Yani, Ahmad Muqoam, dan Rudi Arifin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement