REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman masuk dalam bursa calon Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam mengaku, tidak tahu soal masuknya kerabatnya tersebut sebagai calon ketum dalam Muktamar PPP pada September 2025.
"Itu haknya Pak Amran, saya tidak tahu-menahu soal itu," kata Haji Isam kepada awak media di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Haji Isam menjelaskan, munculnya anggapan ia membawa Mentan Amran untuk menguasai PPP, tidak benar. Dia menyebut, tudingan dirinya dan Mentan Amran saat ini sedang meminta restu dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih kendali partai berlambang Ka'bah tersebut juga tidak mendasar. "Saya tidak tahu," ucap Haji Isam.
Selain itu, ia juga membantah bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketum DPP PPP M Mardiono di Jakarta, usai Pemilu 2024. Saat itu, Mardiono dikabarkan menawarkan Haji Isam untuk mengambil alih PPP. "Tidak pernah dan saya tidak tahu-menahu soal itu," kata Haji Isam.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M Romahurmuziy alias Rommy mengaku, sempat terbang ke Makassar, Sulawesi Selatan, hanya untuk membujuk Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersedia maju sebagai ketua umum (ketum) DPP PPP. Nama Amran bersanding dengan pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno sebagai kandidat ketum PPP.
"Saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau (Amran) untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makassar meyakinkan beliau," kata Rommy dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Senin (26/5/2025).