Senin 03 Nov 2014 10:24 WIB

PBNU: Jangan Sampai Kekayaan Negara Menumpuk di Beberapa Orang Saja

Rep: c60/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirajd
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirajd

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengingatkan Pemerintah agar memperhatikan pemerataan terhadap pembangunan yang dilakukan. Peningkatan ekonomi tanpa adanya pemerataan hanya akan memperkaya si kaya dan menambah miskin orang miskin.

“Alquran menegaskan, jangan sampai harta kekayaan, dinikmati oleh orang kaya saja. Namun ada pemerataan kekayaan hingga ke kalangan si miskin juga,” ujar Ketua Umum PBNU, KH Said Akil Siraj dalam Konferensi Pers, di Gedung PBNU, Jakarta Ahad (2/10).

Peringatan yang disampaikan KH Said merupakan rekomendasi dari Musyawarah Nasional Alim Ulama se-Indonesia di Kantor PBNU, selama dua har 1-2 November lalu. Para Ulama menilai pertumbuhan perekonomian di akhir periode SBY hanya dirasakan oleh orang-orang tertentu saja.

“Sehingga terkesan ada monopoli kekayaan oleh beberapa orang saja,” ujar Kiai Said.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement