Senin 03 Nov 2014 10:24 WIB

Rois Amm PBNU tak akan Dipilih Langsung

Rep: c60/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirajd
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirajd

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan rois amm atau ketua umum suriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tampaknya tidak akan dipilih melalui sistem demokratis one man one vote. Namun akan dipilih oleh para kiai khos yang dikenal dengan Ahlul Halli wal Akdi

Sistem itu diberlakukan untuk menjaga martabat atau muru’ah para kiai. Sebab pada dasarnya para kiai sepuh NU tidak memiliki keinginan untuk memimpin. 

"Masa para kiai sepuh dilombakan dan dibenturkan (satu sama lain), kan tidak elok,” jelas Ketua Umum PBNU KH Said Akil Siraj di Jakarta, Ahad (2/10).

Said menjelaskan, mekanisme pemilihan seperti itu masih dalam kategori demokratis. Sebab calon rois amm tetap dipilih oleh para kiai sepuh. 

Model yang akan diterapkan di Muktamar NU mendatang akan berbeda dengan sebelumnya. "Tidak ada pemilihan langsung terhadap kiai sepuh calon ketua rois amm seperti di Muktamar Cipasung, Solo, dan Makassar,” ujar dia.

Dia menjelaskan, para kiai akan memilih 99 nama calon ketua Rais Amm. Dari 99 nama tersebut akan dipilih sembilan orang. "Dari sembilan itu akan ditentukan satu orang utuk jadi ketua, dan satu untuk jadi wakil ketua," jelasnya.

Namun, kata dia, mekanisme tersebut tidak berlaku untuk ketua umum tanfidiyyah PBNU. Menurut Said, ketua umum tanfidyiyya tetap dipilih seperti biasa. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement