REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kegagalan Persebaya Surabaya menembus babak semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 menjadi petaka bagi Rahmad Darmawan. Bukan tidak mungkin Rahmad Darmawan harus menanggalkan jabatannya sebagai pelatih lebih awal dari masa kontraknya.
"Coach Rahmad Darmawan memang dikontrak selama dua musim. Namun, melihat hasil Persebaya di musim ini segala kemungkinan bisa saja ada. Tergantung hasil pertemuan nanti. Tentu masyarakat Surabaya menginginkan yang terbaik buat klubnya," kata Presiden Klub Persebaya, Diar Kusuma Putra saat dihubungi Republika Online, Senin(3/11).
Sebenarnya pelaih yang akrab disapa coach RD ini memiliki kontrak berjangka dua musim bersama Bajul Ijo. Mantan pelatih Persija Jakarta dan Sriwijaya FC ini masih memiliki sisa kontrak selama semusim lagi.
Namun, status hukum di atas kertas tersebut tak membuat posisi Rahmad aman di Persebaya Suarabaya. Tidak hanya itu fans Persebaya Surabya juga sudah meminta manajemen untuk memberhentikan Rahmad yang dianggapnya telah gagal.
Para suporter Persebaya menilai Rahmad Darmawan telah gagal menukangi tim kebanggaanya dan diharapkan segera diganti. Jika Rahmad Darmawan dicopot dari jabatannya, maka Persebaya harus bersedia membayar kompensasi kepada pelatih berpengalaman itu.
Saat datang ke Persabaya, Rahmad Darmawan dipuja dan diharapkan mampu mengangkat prestasi klub. Sayang ekspektasi tinggi yang disematkan padanya tak mampu diwujudkan.
Persebaya gagal ke semifinal ISL 2014. Sejatinya, kinerja pelatih berusia 47 tahun itu tidak terlalu buruk. Selama menukangi Persebaya Rahmad berhasil membawa skuatnya memuncaki klasemen wilayah timur di kompetisi reguler.
Tapi sangat disayangkan, Persebaya seakan-akan kehabisan bensin pada babak delapan besar ISL 2014. Bajul Ijo hanya mampu mengumpulkan empat poin dari lima kali seri dan satu kali kalah.