Selasa 04 Nov 2014 11:54 WIB

Utusan PBB di Libya Dituduh Lalai Terkait Perundingan Damai

Red: Julkifli Marbun
Libya
Foto: [ist]
Libya

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pemerintah yang didukung kubu Islam di Libya mengecam Utusan Khusus PBB untuk Libya Bernadino Leon karena mengabaikan keinginannya untuk ikut dalam dialog nasional guna meredam kerusuhan, demikian laporan media lokal Libya Herald pada Senin (3/11).

Departemen Media Asing, milik pemerintah yang memproklamasikan diri secara sepihak di Tripoli, mengutuk Leon karena tak menghormati hukum di negeri tersebut dan tak ingin berhubungan dengan penguasa saat ini di Tripoli, yaitu aliansi bersenjata Fajar Libya.

Pemimpin Departemen Media Asing Jamal Zubia mengatakan bahwa Fajar Libya ingin ikut dalam dialog nasional, yang diperantarai oleh PBB, guna menanggulangi bentrokan yang berkecamuk di Libya, tapi aliansi bersenjata tersebut tak dipedulikan.

"Kami mengatakan 'ya' buat dialog, tapi anda harus menghormati kami ... Leon mengatur taklima di Tripoli tanpa memberitahu pemerintah padahal hukum mengatakan ia harus memberitahu kami. Leon berasal dari PBB dan, jika PBB tak menghormati hukum negara ini, itu adalah bencana besar, " kata Zumia, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (4/11).