REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri melalui tim "Disaster Victim Identification" (DVI) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Hong Kong untuk membantu menangani kasus dua TKW yang dibunuh di Hong Kong.
"Tim DVI terus berkoordinasi dengan pihak Kemenlu apabila diperlukan data ante mortemnya," kata Kabagpenum Divhumas Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, tim DVI akan membantu mendapatkan data sampel DNA orang tua korban guna proses identifikasi korban.
Sumarti Ningsih dan seorang rekannya yang merupakan TKW asal Indonesia menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29).
Jenazah Sumarti Ningsih ditemukan dengan kondisi terpotong-potong dalam sebuah koper di balkon lantai 31 apartemen milik Rurik Jutting di Distrik Wan Chai, Hong Kong, Sabtu (1/11). Sementara jasad rekannya, Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena ditemukan di ruang tamu apartemen tersebut.