REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menegaskan Indonesia mengemban dua amanah besar. Hal itu adalah amanah agama dan kebangsaan. Selanjutnya, menjaga amanah itu menjadi komitmen bersama dalam menjadikan agama sebagai landasan membangun peradaban.
“Jadi, kita menolak bentuk aliran dan bentuk negara serta khilafah apapun kecuali khilafah nasionalis. Dalam hal ini ISIS itu sudah jelas bertentangan dengan Islam, sehingga tak mungkin dibiarkan berkembang di Indonesia,” tegas Said Aqil Siradj dalam diskusi publik ‘Indonesia Menolak Teroris, NKRI Harga Mati’, di Ruang Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB, di Gedung Parlemen, Jakarta, (4/11) malam.
Menurut Aqil, komitmen kebangsaan itu kini menjadi hal penting. Apalagi pelajaran sejarah mengajarkan betapa banyak negara Islam khususnya di Timur Tengah akibat tidak mempunyai komitmen untuk menyelamatkan bangsanya.
‘’Itulah yang membuat negara seperti Irak, Suriah, Libya, Afghanistan dan lainnya hancur. Jadi, pertumpahan darah atas nama Islam termasuk yang dilakukan Islamic State Iraq and Suriah (ISIS) adalah memalukan sekaligus merontokkan peradaban Islam itu sendiri,” pungkasnya.