Rabu 05 Nov 2014 14:32 WIB

Politisi PDIP: Menaikkan BBM Bertentangan dengan Platform PDIP

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: M Akbar
Effendi Simbolon
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Effendi Simbolon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, kembali menegaskan penolakannya terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Jika kenaikan harga terjadi, dia menuding kebijakan itu sudah tidak sesuai dengan platform partai PDIP.

"Saya pikir (menaikkan harga BBM) bertentangan dengan platform PDIP selama ini," katanya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/11).

Effendi mengatakan, selama 10 tahun menjadi oposisi, PDIP selalu menolak kenaikan harga BBM. Alasannya, proses penanganan pengelolaan energi selama ini tidak digarap dengan serius. Bobroknya tata kelola migas itu telah diungkapkan dalam 'buku putih' sekaligus berbagai macam alternatif dan solusi.

Dalam buku tersebut, lanjutnya, PDIP memberi beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan pemerintah. Di antaranya, diversifikasi, konversi energi, pembangunan kilang baru, pemotongan tata niaga baik impor ataupun ekspor, sampai pembubaran petral.

"Tapi itu tidak pernah dilakukan dan pembiakan mafia tetap dibiarkan. Orang-orang yang melakukan kartel di bidang migas tetap dibiarkan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement