REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mulai akhir tahun ini, lima negara akan bebas masuk Indonesia tanpa visa. Kebijakan dilakukan untuk memperbanyak masuknya wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
"Bapak Presiden meminta kita harus memperbanyak wisman, dari 10 juta wisman sari tahun 2015, menjadi 20 juta wisman pada 2019," kata Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo sesaat sebelum mengikuti rapim bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Rabu (5/11).
Untuk mencapai target itu, dibuatlah langkah-langkah yang mampu menarik jutaan wisatawan ke Indonesia. "Pertama, memberikan akses bebas visa kepada beberapa negara dan akses kemudahan izin untuk yacht dan kapal wisata," jelas Indroyono.
Lima negara yang akan diterapkan bebas visa adalah Cina, Australia, Jepang, Rusia, dan Korea Selatan. Dengan diberlakukannya bebas visa dari lima negara ini diharapkan akan menambah 500 ribu wisatawan mancanegara ke Indonesia dalam setahun.
"Memang untuk penambahan 500 ribu ini kita kehilangan 25 dolar ongkos fee per orang. Jadi seluruhnya 11,5 juta dolar kita hilang. Tapi pemasukan yang akan didapat nanti, dengan pengeluaran wisman di Indonesia per wisman 1.200 dolar, maka pemasukan ke Indonesia minimal 40 juta dolar per tahun," jelas Indroyono. Kebijakan ini rencananya akan diteken pada 3 Desember mendatang oleh presiden.
Mengenai izin kedatangan kapal wisata, Indroyono menjelaskan bahwa saat ini telah dibentuk tim satu atap yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri. "Untuk membuat izin, sekarang dua-tiga hari online. Nanti akan dibuat menjadi satu hari," lanjutnya.
Sehingga, menurut Indroyono, akan ada 1.500 kapal layar seluruh dunia bisa mampir ke Indonesia. "Langsung ke kabupaten kabupaten di Indonesia," katanya. Menko Indroyono juga mendorong semua kabupaten pesisir untuk berlomba-lomba membangun infrastruktur yang memadai untuk memaksimalkan program ini.