REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bakrie Telecom, Tbk (BTEL) dan PT Smartfren Telecom, Tbk (Smartfren) berkolaborasi guna mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G berbasis LTE FDD.
"Kerjasama ini adalah respon cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong "broadband society" dan "broadband economy" di seluruh Indonesia," ungkap Presiden Direktur BTEL, Jastiro Abi, Rabu (5/11).
Abi menjelaskan kerjasama strategis ini sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut dari teknologi CDMA yang digunakan. Sehingga layanan yang diberikan semakin berkualitas.
"Dengan Perjanjian Kolaborasi tersebut, jaringan BTEL akan digabungkandengan jaringan milik Smartfren sehingga dapat melayani pelanggan Esia. Selanjutnya, BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan ESIA sehingga pelanggan ESIA dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik," kata dia.
Abi mengatakan kerjasama ini membuka peluang bisnis yang jauh lebih besar bagi BTEL dan juga Smartfren sebagai operator yang sudah diijinkan untuk menggunakan teknologi netral pada frekuensi 800 Mhz. Sehingga pemegang saham dan seluruh stakeholders mempunyai kesempatan lebih terbuka lagi untuk mengembangkan usahanya karena kami telah menemukan solusinya lewat kerjasama strategis ini.
Presiden Direktur Smartfren Rodolfo Pantoja juga mengatakan bahwa Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kerjasama kolaborasi usaha antara BTEL dan Smartfren ini.
Menurutnya dalam Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren sendiri. Dengan kerjasama kolaborasi jaringan tersebut, diyakini akan dapat meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan BTEL.
"Baik ESIA maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan ESIA akan mendapat jangkauan lebih baik.” kata Abi.