Rabu 05 Nov 2014 17:06 WIB

Astaghfirullah, ISIS Telah Siksa Tahanan Anak

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Pasukan ISIS
Foto: VOA
Pasukan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, KOBANI--Masa kanak-kanak merupakan masa bermain yang menyenangkan bagi sebagian besar anak-anak di dunia. Tapi tidak dengan anak-anak Kurdi di Kobani, Suriah. Diusia belia, anak-anak ini telah mengalami penyiksaan dan penganiayaan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia (HRW) merilis sebuah laporan, terkait kekerasan pada anak-anak di tahanan ISIS. Empat anak juga memberi penjelasan terperinci dari penderitaan yang mereka alami saat ditahan selama empat bulan, bersama sekitar 100 tahanan anak lain.

HRW melaporkan sekitar 153 anak laki-laki Kurdi berusia 14-16 tahun, diculik oleh ISIS pada tanggal 29 Mei 2014. Saat mereka melakukan perjalanan pulang ke Kobani. Sementara menurut pejabat Kurdi, ISIS sejauh ini telah merilis terakhir 25 anak, pada 29 Oktober lalu.

Dilansir dari situs resmi HRW, empat anak korban penangkapan ISIS diwawancara satu per satu di Turki, tempat mereka berlindung setelah dibebaskan ISIS pada akhir September. Mereka mengaku mengalami pemukulan berulang dengan selang dan kabel listrik. Mereka juga dipaksa menonton video pemenggalan dan serangan yang dilakukan ISIS.

Penasihat khusus untuk hak-hak anak di HRW Fred Abrahams mengatakan, sejak awal pemberontakan Suriah anak-anak telah mengalami penahanan dan penyiksaan yang mengerikan. Baik oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad maupun saat ini oleh ISIS.

"Ini bukti penyiksaan dan pelecehan anak-anak oleh ISIS, ini mengapa tak ada yang boleh mendukung aksi kriminal mereka," kata Abrahams.

ISIS awalnya memberhentikan sekitar 250 siswa Kurdi dari Kobani, saat mereka dalam perjalanan pulang sehabis menjalani ujian sekolah menengah mereka di Aleppo, pada 29 Mei. ISIS kemudian membebaskan 100 siswi perempuan dan membawa 153 siswa laki-laki, di sekolah Manbij 55 km barat daya Kobani.

Sekitar 50 anak laki-laki melarikan diri atau dibebaskan pada Juni dan September. Sekitar 15 diantara mereka dijadikan obyek pertukaran tahanan dengan pejuang ISIS yang ditangkap pasukan Kurdi. Pada akhir September, ISIS membebaskan sekitar 75 anak laki-laki yang tersisa termasuk yang diwawancarai oleh HRW.

Menurut empat anak yang diwawancarai HRW, pejuang ISIS di sekolah Manbij menangkap anak-anak yang mencoba melarikan diri, berprestasi buruk dalam agama atau melakukan hal lain yang dianggap nakal oleh penculik. ISIS kemudian memperlakukan mereka dengan sangat buruk, terutama anak-anak yang punya kerabat di Pasukan Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement