Kamis 06 Nov 2014 13:58 WIB

Industri Manufaktur Tekan Angka Pengangguran

Rep: satria kartika yudha/ Red: Winda Destiana Putri
Pengangguran, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pengangguran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pengangguran di Indonesia semakin banyak. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 7,24 juta orang. Ini meningkat 90 ribu orang dari posisi Februari 2014.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk menekan angka pengangguran adalah dengan mendorong pertumbuhan industri manufaktur.

"Karena industri manufaktur ini banyak menyerap tenaga kerja. Perlu upaya lebih giat untuk mendorong kawasan industri," kata Sofyan di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (5/11) malam.

Sofyan menilai, industri manufaktur akan terus bertumbuh kedepannya. Ini tidak terlepas dengan adanya keinginan dari Tiongkok melakukan relokasi ke negara berkembang lainnya karena tingginya ongkos produksi di negeri Tirai Bambu tersebut.

"Disana (Tiongkok) ongkosnya itu mahal. Kita bisa ambil peluang relokasi tersebut," ujarnya.

Karena itu, ucap dia, Indonesia harus memperbaiki infrastruktur agar investasi yang masuk ke Indonesia tidak terhambat. Dia menyebut, mulai tahun depan pemerintah akan mulai menggenjot pembangunan  infrastruktur.

"Inisiatif infrastruktur besar tahun depan kita mulai, seperti listrik untuk menyelesaikan masalah pasokan energi," ucap Sofyan. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) pada kuartal ketiga naik 4,96 persen terhadap kuartal ketiga 2013. Kenaikan tersebut terutama disumbang naiknya produksi peralatan listrik, industri mesin dan perlengkapan, industri kayu dan sejenisnya.

Sementara Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) kuartal ketiga 2014 naik sebesar 5,18 persen terhadap kuartal ketiga 2013. Kenaikan ini disebabkan naiknya produksi industri peralatan listrik, percetakan dan reproduksi media rekaman dan furnitur.

Dari sisi ketenagakerjaan, sektor industri masuk dalam empat besar sebagai yang paling banyak menyerap tenaga kerja pada Agustus 2014. Secara beruntun, jumlah tenaga kerja berdasarkan lapangan pekerjaan utama adalah di sektor pertanian (38,97 juta), perdagangan (24,83 juta), jasa kemasyarakatan (18,42 juta), dan industri (15,26 juta).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement