REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden UEFA, Michel Platini, mengatakan Piala Dunia 2022 Qatar harus diselenggarakan pada musim dingin. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan para pemain saat menghadapi suhu panas di negeri Arab itu.
Usulan Platini tersebut tentu saja menuai kritik dari beberapa penyelenggara liga dan klub sepak bola terbesar di Eropa yang menginginkan Piala Dunia Qatar dihelat pada bulan Mei. Berdasarkan tradisi yang sudah ada sebelumnya, Piala Dunia biasanya diadakan pada bulan Juni dan Juli.
Namun, FIFA telah menerima informasi bahwa pada bulan-bulan tersebut suhu musim panas bakal mencapai puncaknya Qatar dan bakal berpengaruh buruk terhadap kesehatan para pemain.
“Piala Dunia Qatar tidak boleh digelar pada bulan April, Mei, atau Juni. Harus pada saat musim dingin,” kata Platini, kepada BBC Sport, Rabu (5/11).
Menurutnya, jika usulan tersebut diberlakukan, maka babak semifinal dan final Liga Champions 2022 bisa dipindahkan ke bulan Juni. Jika perlu, kata Platini, semua klub di Eropa harus menerima apa pun keputusan yang dibuat mengenai rencana tersebut.
“Piala Dunia bukan pertandingan antarklub. Para pemain tidak mungkin untuk berlaga pada bulan Mei ketika suhu mencapai 40 derajat,” ujar pria berusia 59 tahun itu lagi.