Kamis 06 Nov 2014 17:58 WIB

Solar Langka, Nelayan Tak Melaut

Kapal nelayan asal Thailand ditahan di dermaga Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pulau Setoko, Batam, Senin (3/11). (Antara/Joko Sulistyo)
Kapal nelayan asal Thailand ditahan di dermaga Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pulau Setoko, Batam, Senin (3/11). (Antara/Joko Sulistyo)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Puluhan kapal nelayan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terancam gagal melaut karena kesulitan mendapatakan solar.

"Sekitar 65 kapal nelayan di TPI Karangsong Kabupaten Indramayu, kesulitan mendapatkan solar sehingga terancam gagal melaut, resikonya tangkapan ikan berkurang, padahal kebutuhan cukup tinggi," kata Dedy Aryanto bendahara Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Kamis.

Dikatakannya, sudah dua pekan nelayan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kesulitan mendapatkan solar sehingga hanya sebagian yang berangkat melaut, padahal kebutuhan ikan cukup tinggi.

Hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Indramayu, kata dia, mampu pasokan kebutuhan ikan di daerah Jawa Barat, bahkan sebagian untuk memenuhi permintaan ekspor, diperkirakan akan mempengaruhi pesanan tersebut.

Menurut dia, kendala nelayan tidak berangkat melaut dipengaruhi kondisi cuaca, kini mereka terancam berangkat akibat sulit solar, wacananya solar tersebut naik jelas menyulitkan bagi nelayan tradisional.

Sementara itu Warjono, salah seorang nelayan di Indramayu menuturkan, sudah dua pekan kapalnya sandar di TPI Karangsong karenasulit mendapatkan pasokan solar, terpaksa menunda melaut menunggu solar tersebut dipenuhi.

Solar cukup dibutuhkan bagi nelayan di Kabupaten Indramayu, kata dia, karena perjalanan melaut cukup jauh bisa mencapai Ambon, Sulawesi dan Kalimantan, persediaan harus terpenuhi untuk dua bulan menangkat ikan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement