Kamis 06 Nov 2014 19:40 WIB

Kapolri: Angka Kecelakaan Tinggi karena Sepeda Motor Banyak

Rep: C82/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas menindak pengendara motor yang melintas di jalur Transjakarta di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas menindak pengendara motor yang melintas di jalur Transjakarta di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Sutarman mengakui angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia tinggi. Meski begitu, ia mengklaim, pihak kepolisian sudah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi angka kecelakaan.

"Makanya yang ada polisi di jalanan itu hanya di Indonesia, tetapi tingkat kedisiplinan masyarakat Indonesia dalam berlalu lintas itu kan sangat mengkhawatirkan," kata Sutarman usai menghadiri acara Pameran Foto Operasi Mantap Brata 2014 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (6/11).

Sutarman mengatakan, sebagian besar dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi adalah kecelakaan sepeda motor.

"Kenapa Indonesia korbannya banyak, karena mungkin kendaraan sepeda motor paling banyak di dunia itu di Indonesia. Di Cina itu yang produksi sepeda motornya besar, hampir tidak ada di jalanan, Jepang juga," ujarnya.

Untuk mengurangi angka kecelakaan, Sutarman mengatakan, pendidikan kedisiplinan sangat perlu diterapkan dan harus dimulai dari keluarga. Selain itu, pendidikan pendidikan di sekolah maupun di tempat-tempat lain pun perlu digalakkan.

"Saya kira perlu kita gelorakan. Seperti ketika naik kendaraan sepeda motor, orang-orang di beberapa daerah belum punya SIM naik motor, kemudian sudah tahu nggak boleh lewat ya contra flow, bahaya itu, dia tidak mengindahkan keselamatan," kata Sutarman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement