Ahad 09 Nov 2014 20:39 WIB

Temuan Bahan Peledak di Brisbane tidak Terkait Terorisme dan Ancaman G20

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Foto-foto yang diunggah ke akun Facebook menuntun polisi ke sebuah rumah di Sebelah Selatan Brisbane dimana ditemukan sejumlah bahan peledak. Demikian keterangan dari Kepolisian Queensland.

 

Seorang pria berusia 32 tahun yang tinggal di kawasan Rochedale South telah dituntut dengan sejumlah pelanggaran hukum termasuk memproduksi bahan peledak. Penangkapan itu menyusul penemuan sejumlah bahan kimia pembuat bahan peledak, narkoba, selongsong peluru dan materi pelatihan penggunaan granat di dalam rumahnya pada Sabtu (8/11) kemarin.

 

Menyusul temuan ini, Kepolisian setempat langsung menyatakan situasi darurat dibawah UU Penanggulangan Keamanan Publik dan mengevakuasi sedikitnya tiga keluarga yang berdekatan dengan lokasi penemuan sebelum melakukan penjinakan bahan peledak dan meneliti bahan kimia yang digunakan.

Dua buah upaya penjinakan bahan peledak terdengar sepanjang malam dan diyakini proses penjinakan masih akan dilakukan hingga beberapa hari ke deoan.

 

Sejauh ini tidak ada bukti kalau insiden ini terkait dengan kegiatan terorisme atau memiliki kaitan dengan pertemuan para pemimpin dunia dalam event G20 di Brisbane yang sebentar lagi akan berlangsung.

 

Dalam jumpa pers Ahad (9/11) pagi tadi, Superintendent Noel Powers mengatakan laki-laki yang ditahan sempat mengunggah beberapa foto ke akun facebook miliknya. "Dia memposting gambar tertentu dan memberikan komentar di Facebook yang kemudian memicu perhatian kami dan beruntung kami bisa menindaklanjuti temuan tersebut,” papar Powers.

 

Superintendent Powers mengatakan, laki-laki tersebut tidak dijerat dengan dakwaan membuar bom. "Dia merupakan seseorang yang memiliki minat yang tidak sehat terhadap peledak, digabungkan dengan pengetahuan yang terbatasa mengenai kimia – mungkin pengetahuannya mengenai bahan kimia memang sediikit dan itu kombinasi yang sangat membahayakan.”

 

"Laki-laki ini sangat mau bekerja sama dan terbuka dalam penyelidikan,”

 

"Tidak ada indikasi rencana kejahatan maupun pemberontakan,”

 

Superintendent Powers mengatakan polisi masih menyelidiki bagaimana dia bisa mendapatkan materi bahan kimia tersebut. "Itu menjadi bahan penyelidikan kami,” katanya.

 

"Ketersediaan materi yang sebetulnya hanya bisa diakses oleh ahli kimia, dan banyaknya bahan kimia yang bisa dipesan secara online dari luar negeri juga memicu keprihatinan, ini merupakan hal-hal yang nantinya akan kami tindak lanjuti.”

 

Dia mengatakan polisi mengandalkan informasi dari public dalam kasus semacam ini.

 

"Jika warga memiliki informasi mengenai kegiatan yang dapat menyebabkan kecurigaan orang harus dilaporkan. Jangan takut untuk memghubungi kami dan melaporkan sesuatu yang menurut Anda mencurigakan,”

 

Polisi juga mengatakan mereka telah menginterogasi seorang pria lain yang tinggal satu rumah. Sementara pemilik bahan peledak akan diajukan ke Pengadilan Magistrasi besok.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement