REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas meyakinkan Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah untuk mengunjungi Gaza sesuai jadwal. Sebelumnya, PM Hamdallah menunda kunjungan itu lantaran terjadi serangan yang menargetkan rumah pemimpin Fatah.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan, dalam sebuah pernyataan kunjungan Hamdallah itu bukan dalam kapasitas sebagai perdana menteri melainkan pemimpin gerakan Fatah. "Namun, Hamdallah harus memikul tanggung jawabnya sebagai perdana menteri menuju Jalur Gaza," tambahnya seperti dilansir WorldBulletin, Ahad (9/11).
Secara terpisah, Fatah mengecam ledakan itu sebagai "kejahatan teroris" dan Fatah menuduh Hamas bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi pada bulan April yang bertujuan untuk mengakhiri tujuh tahun konflik. Pada Juni, kedua faksi ini kemudian sepakat membentuk pemerintahan persatuan Palestina.
