REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Perjalanan karier Paolo De Ceglie sebagai seorang pesepakbola tak bisa dilepaskan dari kontribusi Juventus. Di klub kebanggaan masyarakat Turin itulah, De Ceglie menempa ilmu demi bertransformasi pemain hebat sebagaimana sang idola Pavel Nedved.
Bersama tim primavera Juve, kiprah pemuda kelahiran Aosta ini terasah. Sejumlah gelar dipersembahkan antara lain Campionato Primavera dan Coppa Italia Primavera pada 2006.
Tatkala Si Nyonya Tua didegradasi musim 2006/2007 lantaran skandal Calciopoli, De Ceglie dipromosikan bersama rekan-rekan satu tim seperti Claudio Marchisio dan Sebastian Giovinco. Debut di level senior pun dimulai kala Juve menghadapi Napoli di kancah Seri B. Pria kelahiran 17 September 1986 tersebut menggantikan bek senior, Nicola Legrottaglie, pada menit ke 55 dalam laga yang berakhir 1-1.
Tak lama seusai debut, gol pertama pun hadir pada pertandingan kedua atau tepatnya ketika Lecce takluk 1-4 atas Bianconeri. Namun tak dinyana, awal karir De Ceglie di Juve tak berjalan mulus.
Meskipun Juve sukses promosi ke Serie A, semusim berikut ia dipinjamkan ke Siena dan dijual separo kepemilikannya. Semusim berselang, pemain yang pernah membela timnas Italia U21 ini kembali dijual ke Si Nyonya Tua.
Kurun waktu 2008 sampai dengan 2014, tidak banyak kesempatan De Ceglie merumput. Kalah bersaing dengan pemain-pemain top di posisi yang sama seperti Giorgio Chiellini hingga Kwadwo Asamoah, membuat masa depannya tak menentu. Pertengahan musim 2013/2014, ia dipinjamkan ke Genoa.
Karena tidak dipermanenkan, De Ceglie pun berpindah ke Parma awal musim ini. Tanpa diduga, di klub yang bermarkas di Ennio Tardini itu, pemain bertinggi 184 cm ini seolah kembali hidup. Hingga pekan kesepuluh Serie A, ia telah mencetak tiga gol dari tujuh laga.
Secara sensasional, dua gol dibukukan De Ceglie tatkala Parma menang 2-0 atas Inter Milan di kandang pada akhir pekan lalu. Pujian pun dilontarkan sang pelatih Roberto Donadoni.
"Saya tidak ingat kapan terakhir kali De Ceglie mencetak gol, bahkan di dalam latihan! Saya terus berkata kepadanya dan pemain-pemain lain agar masuk ke kotak penalti untuk mencetak gol. Saya tahu bahwa ia bisa menyediakan assist, tapi yang penting adalah menempatkan posisi agar bisa mencetak gol. Itu yang De Ceglie lakukan," kata Donadoni seperti dilansir Football Italia.
Pada Ahad (9/11) malan ini, Parma akan bertandang ke stadion Juventus untuk meladeni tantangan Bianconeri. Sebuah laga yang bisa dibilang dapat menjadi pembuktian bagi De Ceglie bagi mantan klubnya. Terlepas dari kisah lama Juve dan De Ceglie, pertandingan nanti pun terasa krusial bagi Parma yang masih terdampar di zona degradasi.
Tim Biru Kuning baru mengoleksi enam poin dari sepuluh pekan Serie A. Donadoni tentu berharap agar performa solid anak asuhnya ketika meladeni Inter pekan lalu dapat direplikasi ketika menghadapi tantangan Si Nyonya Tua. Selain De Ceglie, mantan pelatih Livorno ini akan mengandalkan bomber gaek Antonio Cassano di lini depan.