Ahad 09 Nov 2014 19:32 WIB

Budayawan: Anggota DPR Harusnya Miliki Jiwa Kepahlawanan

Sidang Pari Purna DPR-RI
Sidang Pari Purna DPR-RI

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kisruh di DPR hingga munculnya dualisme pimpinan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP), menunjukan jika para legislator tidak memiliki jiwa dan semangat kepahlawanan.

"Kalau mereka memiliki jiwa kepahlawanan, tentu mereka tidak mau terpecah satu sama lain. Tidak mau berkonflik satu sama lain, jikwa kepahlawanan ini sangat penting dalam memperjuangkan amanat dan aspirasi rakyat," kata budayawan asal Semarang, Djawahir Muhammad, Ahad (9/11).

Merefleksikan Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, ia mengingatkan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk meneladani para pahlawan yang rela mati memperjuangkan kemerdekaan.

Ia menjelaskan kata "pahlawan" berasal dari dua kata, yakni "pahala" dan "wan" yang berarti orang yang berpahala atas pengorbanan dan jasa-jasa yang diberikan, serta bisa berasal dari berbagai bidang.

"Kalau dulu pahlawan berjuang di medan pertempuran. Namun, sekarang kan tidak berperang. Semangatnya yang harus diteladani, seperti nilai moral, keteladanan, dan patriotisme," jelasnya.

Djawahir mengingatkan para wakil rakyat mempunyai tanggung jawab yang sama, dalam mengemban amanat rakyat sehingga harus selalu bersatu dalam memperjuangkan tugas yang mereka emban.

Sehingga jika wakil rakyat memiliki jiwa dan semangat kepahlawanan dan mereka mau meneladai para pahlawan yang gugur di medan perang, dan akan berjuang bersama demi kepentingan rakyat.

"Para wakil rakyat harus memberikan keteladanan kepada rakyat, berperilaku yang baik, memerangi korupsi, tidak melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi rakyat, dan sebagainya," katanya.

Antara kepahlawanan dan kepemimpinan, kata dia, semestinya nyambung dan terefleksikan dalam sifat dan sikap mulia yang bisa menjadi teladan bagi mereka yang ada di bawah, yakni rakyat.

"Siapapun bisa menjadi pahlawan. Bahkan dalam tingkat terkecil pahlawan keluarga. Ayah menjadi pahlawan bagi anak istrinya, guru jadi pahlawan yang mencerdaskan anak bangsa," katanya.

Persoalannya, Djawahir mengatakan tidak semua orang menyadari potensi yang dimilikinya untuk menjadi pahlawan sesuai bidangnya masing-masing, termasuk mereka yang duduk sebagai wakil rakyat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement