Senin 10 Nov 2014 09:00 WIB

Perayaan 10 Tahun Wafatnya Yasser Arafat Terancam Batal, Ada Apa?

Warga Palestina masih mengelu-elukan Yasser Arafat dalam perayaan milad PLO
Foto: www.aljazeera.com
Warga Palestina masih mengelu-elukan Yasser Arafat dalam perayaan milad PLO

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan Fatah pendukung Presiden Palestina Mahmud Abbas, Ahad kemarin, mengatakan pihaknya membatalkan upacara peringatan 10 tahun wafatnya Yasser Arafat pekan ini karena masalah keamanan.

Juru bicara Fatah yang berpusat di Gaza, Fayez Abu Eita, mengatakan kepada AFP bahwa Hamas mengatakan pihaknya tidak bisa menjamin keamanan saat berlangsungnya upacara, yang sebelumnya dijadwalkan akan diselenggarakan Selasa (11/11).

"Kami diberi tahu oleh sayap keamanan dan politik Hamas bahwa mereka tidak dapat menjamin keamanan festival ini," katanya.

"Karena menghadapi bahaya bagi masyarakat, kami harus mengumumkan pembatalan ini."

Pengumuman Fatah itu muncul setelah setidaknya 10 ledakan menghantam rumah-rumah dan mobil-mobil milik para anggota senior Fatah di Gaza, Jumat kemarin. Peristiwa itu dikabarkan tidak menjatuhkan korban. Keamanan Hamas dalam sebuah pernyataan membenarkan bahwa pihaknya telah menginformasikan kepada Fatah bahwa mereka tidak dapat memberikan jaminan keamanan untuk acara tersebut.

Ledakan-ledakan itu membuat marah Fatah, yang langsung menuduh Hamas, penyelenggara kekuasaan di Gaza, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu. Salah satu ledakan mengenai sebuah panggung di Kota Gaza yang didirikan dalam rangka upacara mengenai pemimpin veteran Palestina Yasser Arafat, yang membentuk Fatah.

Tahun ini adalah yang pertama kalinya upacara publik mengenang wafatnya Arafat akan digelar di Gaza, wilayah yang dikendalikan Hamas sejak 2007 ketika mereka menggulingkan pasukan yang setia kepada Fatah sehingga menimbulkan perselisihan sengit.

Selama tujuh tahun, Gaza dan Tepi Barat dijalankan oleh pemerintah terpisah hingga kedua faksi menandatangani kesepakatan pada April soal pembentukan pemerintahan kesatuan nasional yang mulai bertugas pada Juni.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement