REPUBLIKA.CO.ID, BOROBUDUR -- Sedikitnya 73 seniman kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bersama lainnya berasal dari sejumlah kota, menggelar pameran lukisan dan patung bertajuk "Seratus Persen Indonesia", 15-29 November 2014.
"Kami terinspirasi dengan jiwa dan semangat keindonesiaan almarhum Pak Boediardjo. Melalui pameran, kami mengaca kepada semangat keindonesiaan Pak Boed," kata Ketua Bidang Pameran Seni Rupa Panitia "Mengenang Pak Boed" Yogi Setyawan di Magelang, Rabu (12/11).
Pameran yang digelar di Gandok Saraswati, kompleks Pondok Tingal, sekitar 500 meter timur Candi Borobudur itu, dilakukan para seniman, antara lain dari Borobudur, Magelang, Yogyakarta, Semarang, Solo, Jakarta, Wonosobo, dan Bali. Sekitar 35 di antara semua perupa yang pameran karya itu, tinggal di sekitar Candi Borobudur.
Boediardjo selain sebagai pejuang kemerdekaan, juga pernah memangku berbagai jabatan penting, seperti Atase Udara di Kairo, Mesir (1956-1961), Duta Besar Indonesia untuk Kamboja (1965-1968), Menteri Penerangan (1968-1973), Ketua Dewan Pers (1972), dan Duta Besar Indonesia untuk Spanyol (1976-1979), serta Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan (1980-1985).
Dia juga merintis pembangunan kompleks Pondok Tingal yang antara lain berupa pendopo dan gandok seni, museum wayang, tempat pertemuan, dan penginapan.
Boediardjo wafat 15 Maret 1997 dalam usia 72 tahun, dimakamkan di kampung halamannya di Desa Wanurejo, sekitar satu kilometer timur Candi Borobudur.
Pengelola Pondok Tingal hingga saat ini secara rutin menggelar pentas wayang kulit, acara edukatif berupa dolanan dan dongeng anak di tempat tersebut, serta pementasan kesenian rakyat bernama "Padang Rembulan". Tempat tersebut juga menjadi simpul penting kegiatan seni dan budaya masyarakat kawasan Candi Borobudur.
Yogi yang didampingi personel panitia lainnya, seperti Cipto Purnomo dan Albertus Nurdiyanto, mengatakan berbagai karya yang dipamerkan menebarkan pesan tentang kekayaan Indonesia.
"Pameran ini tidak mengutamakan aliran tertentu, namun berbagai karya aliran lukisan, seperti realis, surealis, dekoratif, abstrak, naif, abstrak-figuratif, dan karikatur, disuguhkan kepada masyarakat umum, termasuk wisatawan Candi Borobudur," kata Yogi yang juga pengelola Galeri Lukisan "Yogi Stw" di tepi alur Kali Belan, di Dusun Srowol, Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Aliran air sungai itu berhulu di Gunung Merapi.