Sabtu 15 Nov 2014 03:13 WIB

Ini Kompensasi Dari Ahok Soal Motor tak Boleh Lewat Sudirman-Thamrin

Rep: c07/ Red: Esthi Maharani
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.
Foto: Ist
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sangat mendukung rencana pembatasan sepeda motor oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat akan dimulai pada Desember 2014. Uji coba tersebut dilakukan selama sebulan.

Ia menyakini uji coba pasti menuai banyak protes dari banyak pihak. Ahok menjelaskan sepeda motor tetap dapat digunakan, tetapi hanya di daerah-daerah tertentu, selain di jalur berbayar (ERP).

Untuk mengatasinya, lanjut Ahok, di sepanjang jalan yang diterapkan ERP seperti  Jalan MH Thamrin, Pemprov DKI bakal menyediakan 100 bus tingkat gratis diperuntukkan bagi pengendara sepeda motor yang biasa melintas di jalur yang dibatasi.

Sementara ini, lanjut Ahok, jalur yang akan dibatasi adalah dari Harmoni sampai ke Bundaran HI. Pembatasan akan terus ditingkatkan nantinya sampai Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk hingga Blok M.

Ia menambahkan kebijakan pembatasan sepeda motor itu juga untuk menghilangkan kepenatan pengendara sepeda motor di tengah kemacetan. Dengan demikian, pengendara sepeda motor dapat menghentikan dan memarkirkan motornya di gedung dan naik ke bus tingkat maupun kendaraan massal lain yang disediakan.

Menurut Ahok, bus tingkat juga sudah sangat nyaman karena difasilitasi dengan penyejuk udara dan fasilitas Wi-Fi.

"Nanti pokoknya dijalankan dulu saja. Kebijakan ini demi mengurangi kecelakaan motor," kata Mantan Bupati Belitung Timur itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement