REPUBLIKA.CO.ID, PODGORICA -- Stadion Podgoricom di Podgorica tak ingin menghiasi keindahan hari-hari Zlatan Ibrahimovic yang baru saja menunaikan comeback-nya bersama tim nasional (timnas) Swedia usai dua bulan absen.
Stadion kebanggaan masyarakat Montenegro itu menjadi saksi bisu ketidaksempurnaan Ibracadabra dalam memimpin skuat Blagult memetik poin penuh. Swedia harus ditahan imbang tuan rumah dengan skor 1-1 dalam lanjutan kualifikasi grup G, Ahad (16/11) dini hari WIB.
Ibrahimovic sebenarnya membuka peluang menjadi pahlawan Swedia usai golnya pada menit ke-9 bertahan hingga sepuluh menit jelang bubar. Namun tuan rumah merusak pesta Ibra usai Stevan Jovetic melesakkan gol Montonegro dan membuat skor berakhir imbang hingga laga bubar. Tak berlebihan, gol ke-51 Ibra untuk timnas itu tak manjur-manjur amat untuk timnya.
"Kami telah membawa Ibra usai lama ia tak bermain, tapi nyatanya kami tidak berhasil memanfaatkan itu," ujar pelatih Swedia, Erik Hamren, dilansir Sportal. Laga melawan Montenegro merupakan laga ke-101 Ibrahimovic selama berseragam Swedia.
Jelang laga, Hamren sebenarnya cukup khawatir untuk menurunkan striker 33 tahun itu. Bukan hal yang aneh, persoalan cedera tumit kaki Ibra menuai banyak saran medis agar bomber Paris Saint Germain itu mengambil istirahat lebih panjang. Meski begitu, Hamren mengakui penampilan Ibra sepanjang 90 menit, membuatnya cukup bisa bernafas lega.
"Aku awalnya khawatir, tapi ia telah mengeluarkan semua kekuatannya," ujar Hamren menambahkan. Meski demikian, secara keseluruhan pelatih 57 tahun itu mengaku kecewa dengan penampilan anak-anak asuhnya malam itu. Hasil imbang itu membuat Swedia tertahan di posisi kedua, terpaut empat poin dari pemuncak klasemen Austria yang pada saat bersaamaan menjinakkan Rusia dengan skor 1-0.
Adalah Stevan Jovetic, striker Montonegro yang merusak ambisi poin penuh Ibrahimovic malam itu. Striker milik Manchester City itu sukses membawa rekan-rekan timnya membalikkan dominasi tim tamu pada babak kedua. Meski bermain imbang akhirnya, Jovetic tetap mengaku puas. "Kita telah memenuhi janji untuk tampil dengan kekuatan terbaik," ujarnya.
Performa Jovetic belakangan ini memang menjadi ketertarikan klub-klub Eropa untuk meminangnya. Striker 25 tahun itu belakangan ini dikabarkan tengah mendekat ke raksasa Italia, Juventus. Si Nyonya Tua dikabarkan siap menampung mantan striker Fiorentina itu usai beberapa pekan terakhir nama Jovetic jarang muncul di starting line up the Citizens.
Pelatih Montenegro, Branko Brnovic mengaku puas atas performa anak-anak asuhnya. Meski cukup meraih hasil imbang, namun sang pelatih tetap bangga lantaran malam itu timnya tampil dengan bayang-bayang cedera pemain. Pada laga jamuan itu, tuan rumah menurunkan sederet pemain muda seperti Vladimir Jovovic, Branislav Jankovic dan Marko Bakic yang diturunkan pada babak kedua.
"Saya tetap puas dengan hasil ini, kreditku untuk para pemain muda," ujarnya selepas laga. Brnovic sebelumnya hampir putus asa saat timnya harus kehilangan sang kapten, Mirko Vucinic yang mengalami cedera tiga hari jelang laga, hingga pilar terbaiknya, Marko Simic yang mengalami cedera bahu.
Atas hasil ini Montenegro berada di posisi keempat di Grup G, di bawah Austria, Swedia dan Rusia. Namun dengan hanya terpaut selisih gol dari Rusia dan hanya satu poin dari Rusia, tim yang berjuluk skuat Hrabri Sokoli itu masih menyimpan optimisme tinggi untuk tetap lolos babak selanjutnya.
"Ini merupakan grup gila, tiap pertandingan adalah peluang besar," ujarnya menambahkan. Dengan kemungkinan terbesar Austria lolos sebagai juara grup, Brnovic menyebut timnya masih ketat bersaing untuk memperebutkan posisi runner up.