Selasa 18 Nov 2014 22:02 WIB

Missouri Terapkan Status Darurat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Julkifli Marbun
 Lokasi tempat kejadian tewasnya remaja 18 tahun yang ditembak polisi di Ferguson, Missouri, Senin (11/8).    (AP/Jeff Roberson)
Lokasi tempat kejadian tewasnya remaja 18 tahun yang ditembak polisi di Ferguson, Missouri, Senin (11/8). (AP/Jeff Roberson)

REPUBLIKA.CO.ID, FERGUSON -- Gubernur Missouri mengumumkan keadaan darurat dan memerikan tentara nasional untuk membantu polisi dalam kasus kekerasan pada Senin (17/11). Keputusan ini dipilih setelah dewan hakim menetapkan seorang polisi kulit putih menembak remaja negro besenjata.

Dilansir dari Reuters Gubernur Missouri Jay Nixon mengatakan kebijakan tersebut sebagai upaya dan persiapan ketika masalah darurat terjadi di wilayah Ferguson. Bahkan sebelum dewan hakim menetapkan keputusannya terhadap kasus penembakan tersebut.

Keputusan tersebut juga menjadikan Kepolisian di Distrik St louis, Ferguson, Missouri bertanggung jawab atas polisi yang melakukan protes.Warga Ferguson sepakan melakukan demonstrasi akibat kematian seorang remaja (18 tahun) Michael Brown.

Apalagi protes ini lebih lanjut dapat mengakibatkan kerusuhan ketika keputusan dewan hakim tidak memvonis polisi penembaknya Darren Wilson sebagai terdakwa.

Dua hari terakhir warga melakukan unjuk rasa untuk menolak keputusan dewan hakim. Puluhan demonstran turun ke jalan pada Senin (17/11) di Clayton, Missouri ketika Dewan Hakim melakukan pertemuan. Warga menuntut polisi didakwa bersalah atas pembunuhan sambil berjalan di cuaca bersalju.

"Mike Brown tewas dengan senjata api dan kita tidak bisa mengabaikan itu,'ujar seorang demonstran Dhorbua Shakur (24 tahun).Dia ikut berdemo dan meninggalkan bisnisnya.

Para pejabat mengatakan keputusan dewan hakim dapat keluar bulan ini. Beberapasekolah di Ferguson telah memberitahukan pada orang tua murid akan memulangkan mereka lebih awal ketika keputusan tersebut keluar. Banyak toko ydi dekat kota yang menjadi korban kerusuhan setelah terjadi kasus pembunuhan. Untuk menghindari hal tersebut mereka juga menutup toko hingga seluruh jendela mereka sebagai langkah pencegahan.

Kasus pembunuhan Wilson tersebar dari video dan audio yang dipublikasikan akhir pekan lalu oleh St Louis Post-Dispatch. Dalam video tersebut Polisi Wilson tersangka pembunuhan meninggalkan kantor polisi selama satu jam dan kembali setelah melakukan penembakan. Namun ada pihak yang menyanggah apa yang terjadi.

Beberapa saksi mengatakan Brown mengangkat tangan tanda menyerah setelah keduanya berkelahi. Banyak pengunjuk rasa marah ketika kabar bahwa tersangka dinyatakan tidak bersalah. Karena Wilson dapat kembali bekerja sebagai polisi.

Meskipun polisi setempat mengatakan Wilson akan segera dipecat meski hanya sebagai tersangka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement