Rabu 19 Nov 2014 13:28 WIB

Legislator Harus Tinggalkan Prinsip Pokoke Menang Setelah Islah KMP-KIH

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
Ketua DPR Setya Novanto (tengah), didampingi Wakil Ketua DPR membuka rapat penandatanganan kesepakatan damai Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11).
Foto: antara
Ketua DPR Setya Novanto (tengah), didampingi Wakil Ketua DPR membuka rapat penandatanganan kesepakatan damai Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Islah Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen harus disokong kemauan untuk berpolitik demi kesejahteraan rakyat.

“Politik adu kuat dan pokoke menang harus ditinggalkan. Rakyat di daerah-daerah bosan dengan kinerja DPR yang sampai saat ini belum move on,” ungkap anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI Syaikhul Islam dalam rilisnya, Rabu (19/11).

Saat ini, ujarnya, masyarakat butuh hal yang konkret seperti masalah pangan dan kesejahteraan.  Legislator dari Dapil Surabaya dan Sidoarjo ini pun meminta agar kesepakatan damai tidak hanya formalitas belaka, tapi harus dijaga terus demi kemajuan bangsa dan negara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement