REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menuturkan kenaikan BI rate tidak meningkatkan cost of fund perbankan. Menurutnya, kenaikan itu hanyalah sinyal untuk memberikan rasa percaya diri kepada pasar.
Artinya BI sudah bisa merespons risiko ekonomi yang ada seperti risiko inflasi, risiko defisit transaksi berjalan dan risiko fiskal yang diharapkan akan lebih baik. Ia yakin bank tidak terbebani dengan kebijakan tersebut."BI hanya menaikkan tidak besar," kata Halim, Rabu (19/11)
Ia juga tidak khawatir NPL akan naik karena BI rate naik. Menurut dia, NPL relatif aman di kisaran 2,1-2,2 persen. Tahun depan, ia yakin fundamental ekonomi Indonesia akan lebih sehat karena pemerintah memiliki ruang fiskal lebih besar untuk berinvestasi.
Jika risiko inflasi bia dikendalikan dengan kenaikan BI rate ini menurutnya ke depan bank akan lebih bisa melakukan ekspansi kredit. Tahun 2015, pertumbuhan kredit diprediksi bisa mencpaia 15-17 persen.
"Kami yakin ini akan meningkatkan confidence pasar dengan respon dari BI," kata halim.