Kamis 20 Nov 2014 15:53 WIB
Piala AFF 2014

Prestasi Timnas Indonesia pada Titik Paling Buruk

Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl (tengah), menyalami para pemainnya seusai laga ujicoba melawan Suriah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (15/11).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl (tengah), menyalami para pemainnya seusai laga ujicoba melawan Suriah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Timnas Indonesia akan berpartisipasi di Piala AFF 2014 di Hanoi, Vietnam pada pekan depan. Pelatif Alfred Riedl tidak terlalu yakin dengan peluang Firman Utina dan kawan-kawan.

Jika dilihat dari peringkat FIFA, prestasi sepak bola negara-negara Asia Tenggara tahun ini dapat dibilang pada titik yang paling buruk dan jauh tertinggal dari negara di kawasan Asia lainnya, terutama Asia Timur dan Asia Barat.

Dari 10 negara anggota ASEAN, tidak ada satu pun yang peringkatnya diatas 100. Padahal di era 1990-an, peringkat negara-negara Asia Tenggara sebagian besar bisa masuk di dalam 100 besar dunia.

Dilihat dari naik turunnya prestasi persepakbolaan Asia Tenggara dan makin meratanya kekuatan tiap negara, tidak heran jika sulit untuk memperkirakan siapa yang juara pada turnamen Piala AFF ini.

Piala ASEAN Football Federation atau Piala AFF yang digelar tiap dua tahun sekali merupakan pertandingan sepak bola paling bergengsi di kawasan Asia Tenggara.

Setelah ada aturan bahwa cabang sepak bola SEA Games hanya bisa diikuti pemain di bawah 23 tahun, maka Piala AFF yang pesertanya merupakan tim senior menjadi barometer kekuatan sepak bola di kawasan ini.

Piala AFF pertama kali di gelar tahun 1996 di Singapura dengan nama Piala Tiger, sesuai dengan sponsor saat itu. Dengan demikian penyelenggaraan Piala AFF 2014 yang berlangsung di Vietnam dan Singapura ini merupakan penyelenggaraan yang ke-10 kalinya.

Di tengah persaingan klasik antara Thailand, Indonesia, Malaysia dan Vietnam di papan atas persepakbolaan Asia Tenggara, justru Singapura yang mencatat paling sering menjuarai Piala AFF yakni empat kali (tahun 1998, 2004, 2007, 2012).

Thailand mencatat tiga kali juara, kemudian Malaysia dan Vietnam masing-masing satu kali. Indonesia belum pernah merasakan menjadi juara turnamen ini, meskipun tercatat sudah empat kali menjadi finalis.

Kekuatan tim Singapura sering kali tidak terpantau oleh negara-negara lain, dan itu dimanfaatkan oleh tim negara kecil itu untuk membuat kejutan bagi tim yang meremehkannya.

Peristiwa 'sepak bola gajah' Indonesia vs Thailand di Piala AFF 1998 juga karena kedua tim ingin di semifinal bertemu Singapura yang dianggap lebih lemah ketimbang tuan rumah Vietnam. Akhirnya justru Singapura yang tampil seperti tanpa beban bisa memenangi pertandingan semifinal dan final.

Kini di Piala AFF 2014, atau lengkapnya Suzuki AFF Cup 2014, 10 tim tampil di putaran final yang dibagi dalam dua grup. Grup A terdiri atas tuan rumah Vietnam, Indonesia, Laos dan Filipina,sedangkan grup B berisi tuan rumah Singapura, Malaysia, Myanmar dan Thailand.

Juara dan runner up masing-masing grup akan maju ke semifinal yang dimainkan dengan sistem kandang dan tandang. Sistem tersebut juga untuk babak final.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement