REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki alasan kuat menunjuk HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung RI yang baru. Menurutnya, tidak mungkin mantan rekan kerjanya selama di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI itu memutuskan sesuatu tanpa pertimbangan lebih dulu.
"Saya kenal Pak Jokowi dengan baik. Tidak mungkin dia memilih tanpa mempertimbangkan dengan baik segala sesuatunya," ujar Basuki usai acara nonton bareng film 'Sebelum Pagi Terulang Kembali' di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/11) malam.
Pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan, dirinya tidak begitu mengenal sosok HM Prasetyo. Namun, ia mengaku sering mengingatkan Presiden Jokowi agar mencari Jaksa Agung yang berani menghentikan segala tindakan yang berkaitan dengan korupsi.
Sebelumnya, mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengatakan tidak sedikit oknum jaksa yang melakukan pemerasan terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI. Hal ini terutama terjadi saat mereka sudah mencoba berhenti korupsi, namun terpaksa memberi suap agar oknum jaksa tidak melaporkan.
Seperti diketahui HM Prasetyo resmi dilantik menjadi Jaksa Agung RI, Kamis (20/11) di Istana Negara. Namun, banyak pihak yang menilai penunjukan mantan politisi Nasdem itu sebagai praktek transaksional antara Jokowi dan partai pendukungnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Indonesian Corruption Watch (ICW) juga menilai Prasetyo tidak memiliki prestasi besar selama berada di Korps Adhyaksa. Mereka juga melihat Prasetyo sebagai calon titipan.