Sabtu 22 Nov 2014 20:00 WIB

Longsor di Sumut Tewaskan Empat Orang

Longsor. Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat longsor di Desa Sibio Bio, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (22/11) sekitar pukul 01.00 WIB menelan empat korban jiwa.

"Sebanyak lima unit rumah di tebing tertimbun longsor. Empat orang tewas tertimbun longsor dan satu bayi berusia empat bulan belum ditemukan karena terbawa longsor dan arus sungai," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (22/11).

Kelima korban itu terdiri dari dua kepala rumah tangga, yaitu Saut Marita Zebua (laki-laki, 28 tahun), Ariyani Telaumbanua (perempuan, 20), Daliato Zebua (laki-laki, 20), Yunita Telaumbanua (perempuan, 18) dan Butet (4 bulan, anak pasangan Dalizato dan Yunita).

Tim SAR telah mengevakuasi empat korban dalam kondisi meninggal akibat tertimbun longsor di Kecamatan Sibabangun itu. Sedangkan pencarian bayi masih dilakukan dengan menyusuri sungai. Kondisi medan tergolong berat karena berbupa perbukitan dan hutan.

Daerah Tapanuli Tengah adalah daerah rawan longsor. Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban.

Umumnya, kata dia, korban adalah masyarakat kelas ekonomi rendah yang menempati daerah-daerah rawan longsor.

"Terbatasnya kemampuan untuk memproteksi diri dan lingkungannya menyebabkan masyarakat selalu terancam dari longsor," kata Sutopo.

Puncak hujan di wilayah Sumut sendiri biasa terjadi pada kurun November-Desember setiap tahunnya. Sehingga ancaman banjir dan longsor akan meningkat.

Pada 2014 ini, telah terjadi 337 kejadian longsor di Indonesia dengan korban jiwa 267 jiwa tewas. Longsor menjadi bencana yang menimbulkan korban jiwa terbesar selama satu tahun belakangan.

Daerah yang dilanda longsor umumnya tidak luas dan terjadi di wilayah Indonesia yang bertopografi curam.

"Tidak mungkin pemerintah membangun talud di seluruh daerah rawan. Sebab ada 274 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari longsor di Indonesia. Ada 124 juta jiwa penduduk yang terpapar dari bahaya longsor kategori sedang-tinggi," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement