Ahad 23 Nov 2014 21:33 WIB

Kartu Perlindungan Sosial Antisipasi Penurunan Daya Beli Masyarakat

Rep: C 54/ Red: Indah Wulandari
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sehat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sehat.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Daya beli masyarakat diprediksi akan mengalami kemerosotan setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Penguatan program perlindungan sosial oleh pemerintah diharapkan dapat mengantisipasi hal tersebut.

“Oleh karena itu, sebanyak 15,5 juta penduduk di Indonesia diberikan ‎Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Angka tersebut, menurut dia, mengacu pendataan program perlindungan sosial dari BPS tahun 2011 dengan sejumlah penyesuaian,” papar  Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di sela kunjungan kerja ke Surabaya, Ahad (23/11).

Khofifah merinci, sebanyak 40 persen dari jumlah tersebut, atau sebanyak 1.230.55‎3 merupakan penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). 

Menurut Khofifah, pemegang KPS berhak mendapatkan bantuan Rp 200 ribu per bulan. Program tersebut, menurut dia diakumulasi setiap dua bulan, terhitung mulai November 2014. 

"Jadi nanti tanggal 2 Desember warga menerima Rp 400 ribu. Ditunggu saja nanti ada surat dari Kantor Pos," kata Khofifah, di sela kunjungannya ke Rumah Tiara, rumah produksi kerjainan dengan tenaga kerja kaum difabel nya orang-orang cacat di Jalan Sidosermo Indah II, Surabaya.

Bantuan itu, lanjut Khofifah diterima dalam bentuk giro tabungan. "Jadi bisa diambil semua, atau diambil sebagian. Atau kalau tidak diambil tidak akan hilang," ujar Khofifah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement