REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Geng motor di ibukota Jakarta semakin brutal bertindak kriminal. Hal ini menjadi teror baru bagi warga Jakarta.
Demikian dikatakan Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada Republika, Ahad (23/11). Neta menuturkan, tindakan kriminal yang dilakukan geng motor di Jalan H. Nur Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan terhadap remaja Ahad (23/11) dini hari itu, harus segera dicari pelakunya oleh Polda Metro Jaya.
Terlebih, kata Neta, aksi geng motor di Pejaten Barat itu menyebabkan Nur Zaman (30) warga Pejaten Barat mengalami luka hingga kritis saat menghadapi geng motor. Tak hanya itu, di tempat lain, anggota Yon Zikon TNI AD, Praka Wahyu Adi (31), pun kritis setelah dibacok geng motor di Jalan Pertigaan Arundina, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Minggu (23/11/2014) pukul 02.30.
"Polda Metro Jaya tak boleh membiarkannya," ujar Neta melalui pesan singkatnya. Jika aksi anggota geng motor ini dibiarkan lama, dipastikan malam hari akan menjadi teror bagi warga Jakarta. Padahal, selama ini kondisi Jakarta pada malam hari relatif aman.
Neta mendorong agar Polda Metro Jaya melakukan operasi dan patroli lebih intens pada malam hari. "Agar aksi geng motor bisa dihentikan," katanya. Selain itu, ia menambahkan, geng motor yang melakukan penyerangan Ahad (23/11) dini hari itu harus segera diburu dan ditangkap serta diproses secara hukum.
Selama ini, Polda Metro Jaya cukup berani bertindak tegas pada ormas yang anarkis. Untuk itu, lanjutnya, publik menunggu sikap tegasnya kembali Polda Metro Jaya untuk menangani aksi geng motor yang kian brutal.
Maksimal, Neta mendesak, Polda Metro Jaya dua hari ke depan sudah menciduk geng motor yang brutal yang menyebabkan dua orang kritis di wilayah Jakarta itu. "Agar keamanan jakarta tetap terjaga," kata Neta mengakhiri.