REPUBLIKA.CO.ID, NINGXIA -- Banyak tugas yang dijalankan ulama perempuan Hui, etnis Cina Muslim. Selain, melayani keluarganya, ulama perempuan Hui juga mengurusi umat.
Zhang Yongzhong, Wakil Direktur Lembaga Etnis dan Agama Ningxia, mengatakan, ulama perempuan Hui selain mengajarkan ilmu agama, hukum, dan sosial. Mereka juga mengajarkan kebijakan untuk komunitas Hui.
Selain itu, mereka juga membantu menjembatani hubungan yang sulit antara ibu dan anak. Juga menawarkan perlindungan dan dukungan ketika hak dan kepentingan perempuan dilanggar. "Melihat tugas berat ini, wajar ulama perempuan Hui berpendidikan relatif baik dan terhormat dikalangan komunitasnya," kata dia seperti dilansir Muslimvillage, Senin (24/11).
Wang Jinyu, Imam Masjid Wuzhong menilai peranan ulama perempuan ini terbukti meningkatkan kualitas kehidupan beragama perempuan UI. "Dulu sulit bagi imam laki-laki untuk berbicara dengan perempuan. Sebaliknya, ulama perempuan dapat berkomunikasi lebih baik," kata dia.
Memang, lanjut dia, betapa pentingnya posisi ulama perempuan tetap saja mereka menjalankan ajaran Islam dimana laki-laki merupakan pemimpin. Hubungan ini terjaga dengan baik sehingga tidak ada rasa persaingan apalagi membeda-bedakan. Meski diakui masih ada gesekan tapi itu tidak mengganggu hubungan keduanya.
Salah seorang ulama perempuan, Jin Meihua, 50 tahun mengakui adanya gesekan itu."Kami hanya mencoba bertindak independen dan membantu perempuan melepaskan diri dari pengaruh konservatif," ucap dia.