REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Stadion Si Jalak Harupat yang merupakan sat -satunya stadion yang dimiliki kabupaten Bandung terlihat tidak terurus. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa fasilitas yang mulai rusak serta perawatan stadion yang tidak berjalan.
Rumput -rumput disekitar stadion yang mulai meninggi di sekitar halaman stadion, jadi pemandangan pertama terkesan tidak diurusnya kandang persib bandung tersebut. Selain itu, arena wall climbing yang merupakan fasilitas untuk olahraga panjat tebing pun terbengkalai.
Banyak point-point yang digunakan untuk memanjat telah hilang. Bahkan untuk arena blind speed, yang hanya terbuat dari kayu pun sebagian besar telah tiada. Hanya bagian tengahnya saja yang tersisa. Padahal, apabila wall climbing tersebut tidak dirawat dengan baik maka dapat membahayakan atlit maupun warga yang menggunakan fasilitas tersebut.
Kesan terbengkalainya wall climbing tersebut pun semakin terasa karena di sekitar wall rumput-rumputnya tidak terurus. Di bagian stadion, kondisinya tidak jauh berbeda. Cat-cat yang sudah mulai kusam tidak segera diperbaharui.
Bahkan, tower-tower yang berada di sekeliling stadion pun sudah terlihat retak. Bahkan kita dapat melihat pepohonan tumbuh di antara retakan-retakan tersebut. Yang tidak kalah menyedihkan, ada beberapa penunjuk jalan dalam kondisi setengah putus.
Hal tersebut tentu saja dapat membahayakan pengunjung yang datang karena suatu saat dapat terjatuh dan menimpa pengunjung. Di bagian dalam, praktis hanya lapangan utama dan kursi penonton saja yang terurus.
Sisanya, seperti mushola, sangat tidak layak untuk dijadikan tempat ibadah, kotor serta bau menyengat menyelimuti mushola tersebut. Di bagian atas stadion pun kondisinya serupa, banyak bagian-bagian lantai yang terkelupas.
Bahkan atap-atapnya pun sudah tidak bisa menahan air huja, sehingga apabila hujan deras, tribun penonton akan basah.Pintu selatan stadion, kondisinya lebih memprihatinkan. Atap stadion bocor, papan-papan petunjuk copot, toilet tidak berfungsi, gerbang berkarat serta semua toiletnya rusak beserta musholanya.
Berdasarkan pantauan Republika, stadion tempat latihan sepakbola juga mengalami hal yang sama. Tempat berteduh pemain di pinggir lapangan sudah tidak memiliki atap. Dadang (35 tahun), salah seorang pengunjung asal Bandung mengatakan, prihatin atas tidak terpeliharanya stadion kebanggaan masyarakat kabupaten Bandung tersebut.
''Sangat disayangkan ya stadion sebesar ini kalau tidak diurus dengan baik,'' kata Dadang, Rabu (26/11).