Rabu 26 Nov 2014 20:27 WIB
Golkar pecah

Palu Sidang Ical yang Patah dan Tajamnya 'Samurai Golkar' (bagian 1)

 Massa yang mengatasnamakan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) terlibat baku hantam di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (25/11).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Massa yang mengatasnamakan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) terlibat baku hantam di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (25/11). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Joko Sadewo

Partai Golkar yang selama ini dikenal sebagai partai kader yang paling solid pada akhirnya harus memulai era baru sebagai partai yang penuh konflik terbuka. Lahirnya Presidium Penyelamat Partai Golkar, sebagai tandingan dari kepemimpinan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, menjadi menanda partai ini akan memasuki babak baru sebagai partai yang akan 'pecah' secara institusi.

Sejarah Golkar selama ini dikenal sebagai partai yang solid. Riak pertentangan dan konflik internal, biasanya bisa dikelola dengan sangat baik, sehingga gejolaknya tidak pernah muncul secara terbuka ke publik.

Memang dalam sejarahnya, ada sejumlah kader yang kecewa pada akhirnya keluar dan mendirikan partai baru. Tapi biasanya tanpa memunculkan konflik melibatkan kelembagaan. Tengok saja ketika Wiranto keluar dan mendirikan Hanura, Prabowo keluar lalu mendirikan Partai Gerindra, dan terakhir Surya Paloh yang kalah bersaing dengan Ical pada akhirnya mendirikan Partai Nasdem. Konflik-konflik ini sangat terlokalisir, tidak melibatkan Golkar secara kelembagaan, dan tidak melibatkan banyak kader.

Tapi konflik yang terjadi di masa kepemimpinan Ical ini sangat berbeda. Tokoh-tokoh Golkar seperti Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang Kartasasmita, Hajriyanto Tohari, adalah figur-figur penting kekuatan Partai Golkar.

Konflik menjadi sangat serius karena mereka secara kelembagaan telah memecat Ical dan membuat kepengurusan baru. Bahkan sudah mengambil alih DPP Partai Golkar. Dan sebelum 15 Januari 2015 mereka akan menyelenggarakan Munas IX Golkar tandingan.

 

(bersambung)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement