REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Beroperasinya kembali penyeberangan di perbatasan Rafah dalam kapasitas yang terbatas membuat ribuan warga Palestina masih harus terdampar di Mesir. Hanya dua bus penumpang diizinkan untuk memasuki Gaza pada Kamis (27/11) kemarin karena penyeberangan hanya dibuka selama empat jam oleh Pemerintah Mesir.
Seperti dilansir Maan News, kondisi di perbatasan tersebut sangat ramai mengingat ribuan warga Palestina ingin segera kembali ke negaranya. Tercatat hanya 120 orang yang dapat kembali kerumahnya pada Kamis (27/11).
Kementerian Dalam Negeri di Gaza mengatakan ada sekitar 3.500 warga Palestina yang terdampar di Mesir, sementara sekitar 1.500 lainnya menunggu di negara-negara lain untuk kembali ke Jalur Gaza.
Hingga saat ini, dari ribuan warga Palestina yang terdampar di negara lain, hanya 400 orang yang baru kembali. Setelah kudeta yang menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada 2013 lalu, tentara Mesir telah berulang kali menutup perbatasan Rafah dan menghancurkan ratusan terowongan yang digunakan warga Gaza selama bertahun-tahun untuk mengimpor bahan bakar, bahan bangunan dan barang-barang lainnya.