REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat Widyastuti mengatakan saat ini pemeriksaan status HIV/AIDS sudah dapat dilaksanakan di Puskesmas. Sudah ada lima Puskesmas kecamatan dan satu Puskesmas kelurahan dapat melayani tes dan konseling HIV/AIDS.
"Karena Jakbar ditunjuk sebagai salah satu kota yang harus getting to zero untuk infeksi baru dan zero terhadap kematian, kita menggunakan beberapa pendekatan," kata Widyastuti.
Pendekatan yang dimaksud antara lain dengan SUFA (Strategic Use for Anti-retroviral). Dalam pendekatan ini ditekankan makin masifnya penggunaan anti-retroviral (Arv). Ini hanya dapat tercapai apabila Sudinkes Jakbar mampu menjangkau lebih banyak penderita HIV/AIDS di wilayahnya.
Widyastuti menambahkan, Sudinkes Jakbar memanfaatkan jejaring Puskesmas yang ada untuk melakukan penjangkauan kepada para penderita HIV/AIDS. Kelima Puskesmas kecamatan yang kini sudah dapat mendeteksi penyakit HIV/AIDS adalah Puskesmas Tambora, Puskesmas Tamansari, Puskesmas Grogol Petamburan, Puskesmas Kalideres, dan Puskesmas Cengkareng. Ada pula satu puskesmas kelurahan, yaitu Puskesmas Mangga Besar sudah dapat memberikan layanan ini.
Widyastuti menargetkan, akhir tahun ini tiga kecamatan lain juga akan dapat melakukan tes deteksi HIV/AIDS. Saat ini pendeteksian di tiga Puskesmas kecamatan ini masih diampu oleh RS Pelni.
Selain di kecamatan, Kementrian juga telah menunjuk lima rumah sakit di Jakarta Barat sebagai rumah sakit rujukan Arv. Kelima rumah sakit ini adalah RS Pelni, RS Cengkareng, RS Dharmais, RS Harapan Kita, dan RS Royal Taruma.