REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Presiden Nigeria Goodluck Jonathan berjanji akan memburu pihak yang bertanggung jawab atas serangan di Masjid Agung di Kano, Sabtu (29/11).
Serangan bom bunuh diri terjadi saat umat Muslim baru memulai shalat Jumat itu menewaskan 120 jamaah di masjid. Sedikitnya 270 lainnya terluka.
"Presiden telah memerintahkan badan keamanan melakukan penyelidikan penuh dan terus memburu pihak yang bertanggung jawab hingga mereka diadili. Presiden menegaskan terorisme dalam segala bentuk merupakan ancaman tercela dan tidak dapat dibenarkan," ujar kantor kepresidenan dalam pernyataan seperti dikutip dari AFP.
Jonathan mengingatkan rakyat Nigeria agar tidak putus asa atas cobaan berdarah tersebut. Dia meminta rakyat bersatu dalam melawan musuh.
Beberapa jam sebelum serangan di Kano, sebuah bom jarak jauh di tepi jalan dekat sebuah masjid di Maiduguri gagal meledak. Kelompok radikal Boko Haram didirikan di kota tersebut pada 2012.
Selama lima tahun membuat onar, serangan oleh Boko Haram bukanlah hal baru bagi masyarakat Nigeria. Lebih dari 13 ribu orang tewas sejak 2009.