Selasa 02 Dec 2014 14:24 WIB

Panglima TNI: Pendidikan TNI-Polri Digabung pada 2015

Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemahaman integrative culture sangat penting dalam penyelenggaraan Pendidikan Dasar chandra dimuka. Untuk itu, pendidikan taruna tingkat satu antara TNI dan Polri akan digabungkan, yang rencananya dilaksanakan pada 2015.

Tujuannyta untuk membangun kesamaan karakter dan kesamaan persepsi terhadap keamanan dan pertahanan negara. Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI dari Marsda Bambang Samudro kepada Mayjen Harry Purdianto di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Selasa (2/12).

Dalam siaran pers Puspen TNI, Panglima TNI menyatakan, peran Danjen Akademi TNI sangat potensial untuk menentukan segala kebijakan dan implementasi serta dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.

Berbagai terobosan perlu dilakukan  mulai dari perubahan struktural, aspek keterampilan internal dengan unit kerja dibawah kepemimpinannya maupun kerjasama eksternal dalam perluasan kapasitas akademis dan wawasan para taruna.

Pada sisi lain, Panglima TNI mengharapkan Danjen Akademi TNI dapat memahami dan melakukan integrative culture, baik terkait integratif kultur TNI yang mampu merangkum budaya keprajuritan di masing masing angkatan menuju reformasi budaya TNI di era demokrasi.

Maupun juga integrative culture berbagai transformasi nilai, yang harus dilakukan bagi pengembangan organisasi, serta mengantisipasi kecenderungan lingkungan nasional dan internasional yang berkembang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement