REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Pemerintah dan media massa maupun elektronik di Cina saling bersinergi untuk mengatasi persoalan publik, termasuk lingkungan. Media di Guangzhou, Cina memberitakan fakta persoalan publik di lapangan dan pemerintah membenahinya melalui tindakan berupa kebijakan.
Pemimpin perusahaan Guangzhou Daily Group, Tian Xiaoping mengatakan, negara dengan penduduk banyak pasti memiliki masalah. Tidak terkecuali Cina yang disebutnya merupakan negara maju juga pasti memiliki problematika.
“Termasuk di Guangzhou. Meskipun merupakan kota modern, Guangzhou tetap memiliki masalah, termasuk pencemaran lingkungan,” katanya saat bertemu dengan media dari Indonesia yang berkunjung ke kantor Guangzhou Daily Group di Guangzhou, Selasa (2/12).
Guangzhou adalah kota ketiga berpenduduk terbesar di Cina setelah Beijing dan Shanghai. Jumlah penduduk Guangzhou saat ini sekitar 19 juta jiwa. Untuk itu, pihaknya sebagai media massa harus aktif bergerak di persoalan ini karena menyangkut kehidupan manusia.
“Caranya dengan bekerja sama dengan pemerintah. Kami memberitakan (keadaan di lapangan) dan pemerintah melakukan tindakan,” ujarnya.
Ia menceritakan, Presiden Cina, Xi Jinping memiliki kebijakan yang pro terhadap lingkungan. termasuk air harus bersih. “Menurut presiden kami, kalau lingkungan tidak bersih maka kapan Cina dapat bersih. Apalagi, Cina merupakan negara dengan berpenduduk terbanyak,” katanya.
Sebagai wujud nyata, kata dia, pabrik-pabrik yang melakukan pelanggaran lingkungan akan langsung ditutup oleh pemerintah.
Wali Kota Guangzhou juga tidak segan-segan memberikan alokasi dana khusus sebesar 100 juta yuan per hari untuk membersihkan lingkungan. Tak heran, kini lingkungan di Cina sangat bersih, termasuk sungai di Guangzhou. Bahkan, kata dia, Wali Kota Guangzhou menetapkan agenda tahunan festival renang di Sungai Guangzhou bersama dengan para warga Guangzhou.
Tujuannya, kata dia, untuk membuktikan bahwa air sungai di Guangzhou itu bersih sampai bisa dibuat untuk berenang.
“Tetapi yang paling penting adalah masyarakat harus dididik sehingga warga lama-lama akan mengerti,” katanya.