REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, H Masdar Farid Mas’udi mengatakan ketakmiran masjid harus diarahkan pada pengelolaan masjid yang lebih profesional. Sehingga perlu ada kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga-lembaga pendidikan tinggi Islam.
Masdar yang juga Rois Sruriah PBNU mengemukakan hal itu pada kuliah umum Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, di Gedung Pusat Administrasi kampus setempat, Rabu (3/12). Seharusnya, perguruan tinggi Islam seperti UIN Sunan Kalijaga merancang dibentuknya forum pendidikan dan pelatihan, yang fokus mencetak takmir-takmir masjid yang professional.
Takmir masjid professional ini diharapkan dapat mengembangkan fungsi masjid secara optimal. Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat kegiatan pendidikan, sosial, kesehatan, lingkungan, ekonomi dan kebudayaan.
“Pendidikan dan pelatihan bagi calon calon takmir masjid profesional meliputi : analisis sosial, perumusan masalah, identifikasi kekuatan dan kelemahan, kerangka pemecahan masalah, manajemen keorganisasian masjid, aksi, kemitraan dan evaluasi,” kata Masdar.