REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Sudirman Said memastikan PT Pertamina siap untuk menyalurkan BBM bersubsidi, meskipun konsumsi akan sedikit melebihi kuota premium dan solar bersubsidi yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan 2014 sebesar 46 juta kiloliter.
"Kita tetap menggunakan kuota yang ditetapkan APBN-Perubahan. Pertamina mendapatkan tugas untuk tetap menyediakan BBM dengan harga subsidi," katanya seusai mengikuti rapat koordinasi membahas kuota BBM, pembangunan kilang dan masalah kelistrikan di Jakarta, Rabu malam.
Sudirman mengatakan distribusi premium maupun solar bersubsidi dipastikan aman hingga tahun baru dan Pertamina harus memastikan ketersedian pasokan, meskipun dalam realisasinya kuota 46 juta kiloliter dapat terlampaui.
"Pertamina sementara menggunakan uangnya dulu, untuk menutupi kelebihan penyaluran BBM bersubsidi, nanti pemerintah akan mengganti kelebihannya," jelasnya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan kelebihan biaya dari distribusi BBM bersubsidi sepenuhnya berasal dari dana perseroan, yang nantinya akan diganti pemerintah seusai dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Dananya dari Pertamina, mereka sudah bilang dari keuangan sendiri dan mereka siapkan BBM bersubsidi tersedia hingga 31 Desember 2014. Dan yang penting Pertamina secara bisnis tidak rugi," kata Menkeu.
Kebutuhan BBM bersubsidi diperkirakan makin meningkat menjelang akhir tahun, karena konsumsi dipastikan bertambah dengan adanya perayaan natal serta tahun baru, sehingga pasokan serta distribusi harus aman dan tidak mengalami gangguan.