Kamis 04 Dec 2014 15:30 WIB

Bank Mega Belum Berencana Terbitkan Obligasi

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank Mega, ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Mega, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Mega belum berencana menerbitkan obligasi sebagai antisipasi pengubahan perhitungan loan to deposite ratio (LDR) yang akan dilakukan Bank Indonesia. Dalam perhitungan baru itu, BI memungkinkan akan memasukkan komponen surat berharga sebagai bentuk pendanaan bank. Hal ini untuk mengantisipasi ketatnya likuiditas di dalam perbankan.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan LDR perusahaan yang dipimpinnya masih berada di kisaran sekitar 60 persen sehingga belum berencana menerbitkan obligasi. Menurut Kostaman, rasio LDR itu menandakan bank Mega dalam kondisi cadangan dana yang masih besar. 

“Ada beberapa bank mendapatkan dana dari luar negeri msialnya, itu belum dihitung dalam LDR jadi kelihatannya LDR sudah 100 persen atau lebih. Padahal mereka ada sumber dana dari luar negeri, ini yang dicoba diakomodir oleh otoritas,” katanya, Kamis (4/12).

Tahun depan, Bank Mega menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15 persen. Sementara, tahun ini realisasi kredit di Bank Mega telah mencapai lebih dari 20 persen. Menurut dia, pihaknya memang sengaja memasang target yang konservatif.