REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, kembali memeroleh penghargaan berupa Lifetime Achievement Award for Religion and Culture Development atau Anugerah Prestasi dalam bidang pengembangan Agama dan Kebudayaan.
Penghargaan diberikn pada The 6th World Chinese Economic Forum di Chongqing, Tiongkok, (4/12). Forum ini adalah event dunia yang diadakan sekali dalam setahun. Mereka yang hadir adalah para tokoh etnis Tionghoa sedunia dan para tokoh berbagai kalangan dari manca negara. "Ini anugerah Ilahi dan perhargaan manusia yang perlu disyukuri, walaupun merasa apa yang dilakukan hanyalah setitik peran bagi perdamaian, peradaban dan kemanusiaan," imbuh Din, dalam keterangan tertulisnya, sebagaimana diterima Republika, Kamis (4/12).
Forum dibuka Wapres Tiongkok Li Yuan Chao dan dihadiri 500an tokoh Tionghoa sedunia, baik pengusaha, politisi, akademisi, dan profesi lain. Pada setiap forum diberikan penghargaan kepada tokoh dunia yang dianggap berprestasi dalam berbagai bidang. Penghargaan kepada Din karena dianggap berjasa pada tingkat dunia dalam mengembangkan kehidupan keagamaan dan kebudayaan.
Hal ini meliputi baik di dalam negeri maupn luar negeri, seperti peran aktif Muhammadiyah dalam resolusi konflik di Mindano, Filipina Selatan, maupun Patani, Thailand Selatan. Baru saja minggu lalu Muhammadiyah menyelenggarakan Forum Perdamaian Dunia ke-5 di Jkt.
Penghargaan kepada Din diserahkan oleh Chairman of World Chinese Economic Forum, Tan Sri Michael Yeoh, dan Wakil PM Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yasin, yang menerima penghargaan pada tahun lalu.
Bagi Din yang juga menjabat sebagai Ketum MUI, ini adalah penghargaan keempat di luar negeri setelah sebelumnya menerima bintang anugerah tingkat satu dari Kerajaan Yordania, Italian Star dari Pemerintah Italia, dan Tokoh 1434 Hijriah dari Pemerintah Negara Penang, Malaysia. Pada forum yang sama, mantan Presiden SBY juga mendapat Special Benevolent Leadership Award atas kepemimpinannya mengembangkan peradaban dunia dan menunjukkan kepedulian kepada etnik Tionghoa.