REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) meminta Jepang tetap melakukan stimulus fiskal dengan benar guna menangani kondisi ekonomi yang tengah lesu.
AS juga mengatakan, ada kasus penting yang membutuhkan reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Pejabat hubungan internasional Departemen Keuangan AS, Nathan Sheets mencatat, penundaan kenaikan pajak oleh Jepang makin membebani ekonomi negara tersebut. Keputusan itu juga yang membawa Jepang pada resesi di kuartal ketiga 2014.
"Untuk mengukur stimulus fiskal, penting bagi pemerintah juga menganalisis dampaknya," kata Sheets seperti dikutip Reuters, Rabu (3/12).
Sheets mengatakan data terbaru ekonomi Jepang menunjukkkan kebutuhan yang amat sangat energi dari penerapan Abenomics (rancangan program ekonomi Perdana Menteri Shinzo Abe).
"Terutama reformasi struktural yang akan mendukung pertumbuhan demand domestik," kata Sheets.